Dieng Culture Festival 2013
SPECIAL TRIP DIENG 2013
Jika di Brazil terkenal dengan festival goyang samba di Rio De Janiero,
maka di Dataran Tinggi Dieng juga memiliki Festival Budaya (Dieng
Culture Festival) yang tak kalah menariknya.
Dieng tak hanya terkenal akan keindahan wisata
alamnya saja, keunikan budaya menjadi daya tarik tersendiri. Selama 3
tahun terakhir (DCF) Dieng Culture Festival menjadi magnet baru wisata
di Jawa Tengah. DCF atau Dieng Culture Festival adalah pesta rakyat
terbesar di pegunungan Dieng, yang diselenggarakan setiap tahun hanya
sekali. Menampilkan ruwatan cukur rambut gembel yang telah lama
melegenda, atraksi seni budaya, wayang kulit dan pameran kerajinan khas
pegunungan Dieng.
Semua
akan kagum, dengan satu pertunjukan ini. Penari-penari rampak yakso bak
prajurit perkasa di kahyangan Dieng, dengan baju merahnya yang menyala
berani. Memberi ritme pada setiap gerakanya, alunan musik itu menyatu
pada suasana alam. Inilah satu atraksi yang tak boleh dilewatkan begitu
saja dalam pameran seni budaya (Dieng Culture Festival).
(DCF) Dieng Culture Festival adalah Satu
moment yang paling ditunggu-tunggu di pegunungan Dieng. Satu event yang
paling spektakuler, dan satu peristiwa yang paling langka. Perpaduan
antara keindahan alam dan keunikan budaya menjadikan Dieng sebagai
tujuan wisata paling bergengsi di tahun 2013.
Tahun 2013 membawa angin segar pada dunia
pariwisata Dieng, Jawa Tengah selain menjadi daerah destinasi visit
jateng 2013. Dieng Culture Festival yang akan diselenggarakan tahun ini
akan lebih meriah dengan agenda dan acara-acara yang mengagumkan.
Kunjungilah Dieng, temukan tiap jengkal kindahanya dan nikmati atraksi
budayanya dalam Dieng Culture Festival IV tahun 2013.
Yang Paling dinanti-nanti
Salah satu ritual yang banyak dinantikan dalam
Festival Budaya (Dieng Culture Festival) adalah ritual potong rambut
gembel, pada puncak acara si anak rambut gembel dinaikan ke kereta dan
diiringi oleh manggolo yudho dan diiringi oleh berbagai macam kesenian
yang ada di dataran tinggi Dieng, kemudian anak-anak berambut gimbal ini
dijamasi dan dipotong rambutnya. Setelah itu rambut akan dilarung ke
sungai atau ke telaga yang airnya mengalir menuju ke selatan sebagai
wujud pengembalian rambut.
sumber : diengculturefestival.com