Sunday, September 13, 2009

PURWACENG


Tanaman ini adalah tanaman yang sudah kondang kaloka sak nuswantara. Sudah bisa dipastikan banyak khalayak yang faham tentang tanaman yang satu ini. Purwaceng demikian orang menyapanya. Memiliki nama ilmiah Pimpinella pruatjan Molk. Banyak tumbuh subur di daerah dataran tinggi pada ketinggian 2000 - 3000 M dpl. Awal mulanya, tanaman Purwaceng di Indonesia hanya dijumpai di daerah pegunungan Dieng sebagai tanaman liar jenis perdu. Namun, pada saat ini telah banyak dibudidayakan di luar habitat aslinya. Setidaknya, Gunung Putri, Gunung Pangrango (Jawa Barat) dan Gunung Tengger (Jawa Timur) banyak bertebaran tanaman ini dibudidaya.

Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Apiales Famili : Apiaceae Genus : Pimpinella Spesies : Pimpinella pruatjan Molk.

Pada sekitaran tahun 1990-an tanaman ini termasuk dalam kategori genting dan hampir punah, karena pembabatan yang dilakukan demi diambil akarnya untuk viagra Jawa. Baru menjelang era 2000an mulai dikembangkan dengan sistem kultur in vitro alias Kultur Jaringan. Perbanyakan dengan metode ini berhasil membiakkan tanaman ini dalam jumlah banyak serta dibudidayakan, bukan lagi sebagai tanaman liar.

Akar Purwaceng dilaporkan berkhasiat sebagai afrosidiak [mampu meningkatkan gairah seksual dan menimbulkan ereksi], diuretik [melancarkan saluran kencing] dan tonik [meningkatkan stamina tubuh]. Pada umumnya tumbuhan atau tanaman yang berkhasiat sebagai aprosidiak mengandung senyawa-senyawa turunan saponin, alkaloid, tanin, dan senyawa-senyawa lain yang berkhasiat sebagai penguat tubuh serta memperlancar peredaran darah.

Beberapa penelitian ilmiah menyebutkan bahwa bahwa akar Purwaceng mengandung turunan senyawa kumarin yang digunakan dalam industri obat modern, tetapi bukan untuk aprodisiak melainkan untuk anti bakteri, anti fungi dan anti kanker. Artinya tanaman ini bukan sekedar untuk obat kuat saja. Ada banyak manfaat yang terkandung didalamnya, terutama akar tamanan ini. Sedangkan khasiat daun dan batangnya masih belum banyak ditelili. Pengembangan kultur in vitro yang dilakukan adalah dalam rangka penyelamatan tanaman ini dari langka punah.


Tanpa Pupuk

Purwaceng punya ciri khas berdaun kecil agak bulat dan bergerigi di bagian pinggirnya. Purwaceng memiliki satu batang dengan beberapa cabang daun yang tumbuh melebar di atas tanah.

Purwaceng yang subur bisa memiliki cabang daun yang diameternya mencapai 20 cm. Bila tumbuh di tempat yang tepat, daun purwaceng tumbuh subur dengan ukuran agak besar. Purwaceng yang subur dan bagus juga bisa memiliki akar yang panjangnya mencapai 20 cm, dan saat dipanen akarnya berwarna kuning.

Sebetulnya, cara menanamnya cukup mudah. Purwaceng diperbanyak dari bijinya. Biji yang sudah masak akan jatuh ke tanah dan tumbuh dengan sendirinya. Biji yang jatuh sendiri ini akan tumbuh lebih cepat daripada biji yang disebar dengan tangan manusia.

Cara kedua ini bisa membuat purwaceng baru tumbuh empat bulan setelah disebar. Setelah benih mulai tumbuh, tanaman sebaiknya dipindahkan ke tanah yang lebih luas (bukan pot), misalnya halaman belakang rumah.

Dengan demikian, akarnya bisa tumbuh secara maksimal, bahkan mencapai 20 cm. Cabang daunnya pun akan lebih banyak dan lebar. Tanah yang ideal bagi purwaceng, menurut Saroji, adalah tanah yang lincit alias tak terlalu berlumpur.

Bila tumbuh di tempat yang tepat, purwaceng tak perlu terlalu sering disiram. Pada musim hujan malah tak perlu disiram, sedangkan saat musim kemarau tanaman ini cukup disiram tiga hari sekali.

Uniknya, purwaceng justru harus dibiarkan tumbuh alami tanpa pupuk. Pupuk kandang masih boleh digunakan untuk menyuburkan, tapi pemberian pupuk kimia justru akan membuatnya tumbuh tidak maksimal.

Saroji mengaku bisa langsung mengenali purwaceng yang terkena obat kimia tanaman. “Kalau kena obat kimia, saat diproses, aroma khasnya yang harum dan rasanya akan berkurang,” tutur pria asli Dieng yang menjual purwaceng dalam bentuk kering, bubuk, dan dikemas dalam botol ini.

Setelah berusia satu tahun, purwaceng mulai bisa dipanen. Jika tumbuh bagus dan subur, enam tanaman purwaceng basah bisa berbobot sampai 1 kg! (Hasuna Daylailatu/Nova)


www.kaumbiasa.com

http: Kompas.com

1 comment:

  1. identik dengan keperkasaan kaum laki ya .. :)

    ReplyDelete